Apakah kamu dapat menentukan keempat opsi di atas, di karya tulismu?
MENGENAL PERBEDAAN PREMISE, GENRE & TEMA DI DALAM KARYA TULIS.
Pertama-tama, mari menelaah makna dari Premise, Genre & Tema.
Dalam Artikel ini, akan membahas;
- 〷 Makna Premise
- 〷 Pentingnya Premise
- 〷 Makna Genre
- 〷 Ragam Genre
- 〷 Fungsi Genre
- 〷 Makna Tema
- 〷 Perbedaan Tema, Plot & Pesan Moral
- 〷 Ragam Tema
- 〷 Penutup
A. PREMISE
Menurut pandangan James N. Frey, premise merupakan ...
Dasar cerita yang menjadi pernyataan inti di dalam cerita. Premise merupakan pondasi awal sebelum mempersiapkan nilai-nilai lainnya di dalam karya tulis.
Premise dijadikan ide awal atau konsep dasar yang dapat dijadikan sebagai alasan.
Setiap cerita memiliki satu premise. Hanya satu! Premise lah yang menjadi ide dasar cerita atau pondasi yang mendukung seluruh alur.
Menetapkan premise di awal, akan memberikan banyak waktu untuk mempermudah menulis cerita.
Lihat detail lebih rinci tentang pengertian Premise, Fungsi dan Cara Menggunakannya di artikel berikut ini;
Baca Juga :Fungsi & Manfaat Premise, Contoh dan Cara Memanfaatkannya
Konsep dasar yang dijadikan premise, akan mendorong tindakan si karakter. Begitu telah menetapkan premise, maka dapat memilik pandangan yang kuat dan jelas.
Di dalam KBBI, premise sendiri memiliki makna; asumsi, landasan kuat dan proposisi yang dijadikan dasar penarikan pemikiran.
B. GENRE
Genre berasal dari kata dalam bahasa Prancis yang memiliki makna ‘jenis’. Jadi, genre sastra berarti jenis karya sastra.
Aristoteles merupakan pemikir pertama yang mendasari teori genre dalam tulisannya yang bertajuk Poetica.
Aristoteles mengungkapkan perwujudan dalam tiga ragam, yakni; epik, lirik & drama.
Di era modern, khususnya novel. Sudah mengalami perkembangan genre seiring waktu demi waktu.
Lihat sejarah perkembangan novel di artikel berikut ini;
Baca Juga : Rinci Mengenal Novel
Genre Novel, dibagi dalam tiga ragam.
1. Berdasarkan Kenyataan Cerita
- Fiksi
- Non-Fiksi
2. Berdasarkan Jenis Cerita
- Romantis
- Misteri
- Humor
- Horor
- Fiksi Ilmiah/Fantasi
- Fiksi Penggemar (Fan-fict)
- Sejarah (Fiksi & Non-Fiksi)
- Petualangan
3. Berdasarkan Tokoh Cerita
- Teen-lit (Teenager Literature: Literasi Remaja)
- Fiksi
- Non-Fiksi
2. Berdasarkan Jenis Cerita
- Romantis
- Misteri
- Humor
- Horor
- Fiksi Ilmiah/Fantasi
- Fiksi Penggemar (Fan-fict)
- Sejarah (Fiksi & Non-Fiksi)
- Petualangan
3. Berdasarkan Tokoh Cerita
- Teen-lit (Teenager Literature: Literasi Remaja)
- Chick-lit ( Kehidupan Wanita Muda)
- Metropop ( Kehidupan Wanita Pekerja)
- Song-lit ( Penceritaan sebuah lagu)
- Adult/Dewasa (Kehidupan manusia dewasa)
- Song-lit ( Penceritaan sebuah lagu)
- Adult/Dewasa (Kehidupan manusia dewasa)
Pentingnya memilih genre, menurut ungkapan dari salah satu Penerbit buku, "Penulis yang memilih genre, menunjukkan kepahaman tentang apa yang ditulisnya dan sudah tahu target pembacanya."
Singkatnya, genre membuat karya tulismu ditemukan pembaca. Bukan hanya sekadar mengklasifikasikannya dari karya tulis yang lain.
Simak cara memilih genre yang baik dan sangat direkomendasikan, di artikel berikut ini;
Baca Juga : Manfaat & Cara Memilih Genre
C. TEMA
Tema di dalam karya tulis merupakan ide utama yang mengalir melalui paragraf dan menghubungkan komponen cerita bersama-sama.
Sebuah karya tulis mungkin memiliki satu tema atau lebih, dan tema tidak mudah diketahui seketika.
Dalam banyak cerita, tema dapat berkembang seiring alurnya berlangsung, dan setelah membaca sepenuhnya, maka akan mudah memahami tema atau tema yang mendasarinya.
Tema bisa luas atau bisa fokus pada gagasan tertentu. Misalnya, novel roman mungkin memiliki tema cinta yang terlihat jelas secara umum, tetapi alur ceritanya juga dapat membahas masalah masyarakat atau keluarga.
Banyak cerita memiliki tema utama dan beberapa tema kecil yang membantu mengembangkan tema utama.
Perbedaan Plot, Moral & Tema dalam Cerita.
Tema di dalam novel tidak sama dengan plotnya atau pesan moralnya, tetapi elemen-elemen ini berkaitan satu sama lain dan diperlukan dalam membangun cerita yang lebih besar.
Plot di novel merupakan rentetan adegan yang terjadi dalam jalannya cerita.
Moral dalam novel merupakan pelajaran yang seharusnya dapat dipelajari pembaca dari kesimpulan plot.
Keduanya mencerminkan tema yang lebih besar dan berperan menyajikan maka dari tema itu bagi pembaca.
Tema di dalam cerita tidak dinyatakan secara langsung. Seringkali disajikan secara terselubung atau rincian yang terkandung di dalam plot.
Tema yang paling sering digunakan dan ditemukan;
- Kekuatan & Kejahatan
- Kekeluargaan
- Cinta & Sakit Hati
- Kriminal & Hukuman
- Kejiwaan
- Kepribadian & Bermasyarakat
- Penemuan Jati Diri & Harapan
- Ketakutan & Sindrom
- Pertarungan
- Persahabatan
- dll
- Kekuatan & Kejahatan
- Kekeluargaan
- Cinta & Sakit Hati
- Kriminal & Hukuman
- Kejiwaan
- Kepribadian & Bermasyarakat
- Penemuan Jati Diri & Harapan
- Ketakutan & Sindrom
- Pertarungan
- Persahabatan
- dll
PENUTUP
Dengan memahami maka dari Genre, Tema & Premise yang telah dijelaskan di atas, menunjukkan kecintaan dan pengetahuan tentang hal yang ditulis.
Memilih Genre, Tema dan Premise-nya di awal, membantu penulis menyusun komitmen dan menata konsistenitas agar dapat mencapai ujung yang diharapkan.
Melatih konsisten menulis memang menjadi tantangan bagi setiap penulis pemula. Sebagai bagian akhir, kamu bisa membaca artikel di bawah ini untuk mengetahui cara-cara konsisten menulis.
Baca Juga : Konsisten Menulis, Cara Membuatnya Menjadi Rutinitas
Akhir kata kuucapkan teima kasih.
Semangat menulis! Teruslah tetap menulis! Lahirkan maha karya terbaikmu.
ఋ Disusun oleh : Rayan Abdi Nugraha ( Penulis Magang ) -Konten Perdana
Ⓒ WeWeDogom
Ⓡ EvandoTM
Ⓒ WeWeDogom
Ⓡ EvandoTM
1 komentar:
Kadang premis bisa goyah ketika cerita sudah di tengah jalan disebabkan konflik yang dihadirkan penulis. Apabila konflik cerita ini terbilang unik, apakah premis bisa diubah sewaktu-waktu?
Komentar, Kritik dan Saran dari kalian merupakan semangat untuk kami.